RAHSA : Berdamailah dengan Rahsa Tunggal.


TOLAK kenaikan BBM !!!


Thursday 22 November 2007

PidatoKu

Salam Damai dan salam kesejahteraan.

Harus kita ingat, bahwa bangsa ini berdiri diatas tanah kuburan para prjuang, bangsa ini berdiri diatas cucuran darah, serakan tulang belulang dan curahan peluh para pejuang. Bangsa ini harus membayar mahal akan kemerdekaannya, bukan dengan pounsterling, bukan yen, bukan dengan dolar dan bukan dengan rupiah, tapi bangsa ini ada dengan mengorbankan ratusa, ribuan, jutaan bahkan triliunan nyawa para pahlawan.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, bangsa yang dianugrahi kekayaan alam yang melimpahruah, bangsa yang dianugerahi kekayaan budaya yang beranekaragam suku bangsa. Akan tetapi bangsa Indonesia juga kaya akan berbagaimacam krisis, dari mulai krisis ekonomi yang berkepanjangan, krisis akan kesejahteraan, krisis akan keadilan, krisis akan kepercayaan KKN, Agama, suku, budaya, pendidikan sampai krisis akan identitas. Krisis multidimensional ini semakin menggelembung sehingga menimbulkan krisis-krisis baru yang sampai sekarang belum terlihat tanda-tanda kapan akan berakhir, maka diperlukan kekuatan besar dan tangguh untuk mengatasi krisis multidimensional ini.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai sejarahnya, akan tetapi kita tidakperlu tenggelam dalam angan-angan sejarah, kita tidakperlu terhanyut dalam candu romantisme. Sudah Enam puluh satu tahun bangsa indonesia menghirup udara segar kemerdekaan, sudah enam puluh satu tahun pula bangsa ini tetap terhimpit dan berada dilingkaran kemiskinan, lantas apa yang telah kita perbuat untuk bangsa ini ? apa dedikasi kita yang telah kita sumbangkan untuk bangsa ini ? apakah kita akan tinggal diam ? apakah kita akan terus diam ketika harkat dan martabat bangsa kita diinjak-injak oleh bangsa lain ? katakan tidak ! kita harus bangkit, kita harus bersatu dan kita harus menjadi bangsa yang bermartabat. Kita harus menjadi bangsa yang benar-benar merdeka dari segala macam bentuk penjajahan, termasuk penjajhan atas harga diri.

Bung Karno sebagai founding father bangsa ini menegaskan akan pentingnya menyatukan kekuatan bangsa, beliau mengatakan “kita harus meningkatkan seluruh elemen kekuatan bangsa” kemudian perkataan tersebut disambut oleh guru besar bangsa yaitu Prof Dr. Nurcholish Madjid beliau mengatakan “Kekuatan akan terbentuk dan terwujud hanya dengan adanya peneguhan kembali ikatan batin semua warga Negara indonesia kepada cita-cita nasional, tidak cukup dengan itu, komitment harus disertai dengan peneguhan tekad bersama untuk melaksanakannya”. Lantas apa yang yang dimaksud dengan cita-cita nasional ? cita-cita nasional adalah cita-cita pensejahteraan dan penyempurnaan kondisi masyarakat indonesia dari mulai peningkatan kualitas pendidikan, perataan ekonomi berbasis kerakyatan, peningkatan pertahanan dan keamanan bangsa.

Akan tetapi bagaimana cara untuk mewujudkan cita-cita nasional tersebut? caranya adalah, hapus atavisme, hapus nativisme, hapus individualisme, hapus ekslusifisme, hapus dehumanisme, hapus feodalisme dan hapus segala bentuk sadisme dan premanisme. Kita harus berani menunda kesenangan pribadi untuk mewujudkan kepentingan sosial kemudian kita mulai masuk kedalam lingkaran heterogenitas, kita harus masuk kedalam lingkaran pluralisme dan kemudian kita mulai merajut kembali pranata-pranata Demokrasi yang sudah mulai pudar, kita harus kembali kepada pancasila sebagai dasar negara kita, dimana semua elemen masyarakat yang plural itu dapat bersatu dan mengecap indahnya harmony, kedamaian dan kesejahteraan.

Kita tidak perlu pesimis dengan keadaan kita sekarang ini. Ingat idealisme bukan berarti utopisme tapi idealisme adalah cita-cita yang pada nantinya akan diwujudkan oleh anak cucu kita dan generasi penerus bangsa. “Bangunlah putra-putri pertiwi, tunjukan pada Dunia Bahwa Sebenarnya Kita MAMPU !!!”.

Didalam gelap yang pekat, Masih ada secercah harap untuk semangat yang berkobar dan bangkit untuk berjuang !!!

No comments: